PERGURUAN TINGGI DA`WAH ISLAM (PTDI)

Headline

Grup Fans Perempuan Penyerang Paus: Setelah Susanna Maiolo melakukan penyerangan terhadap Paus Benedict XVI saat melakukan Misa Natal kemarin, sebuah grup fans dibuat untuk menghormati atas aksi perempuan berusia 25 tahun tersebut. Selengkapnya

PENGERTIAN BEKAM (AL HIJAMAH)

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun
sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam, canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal
dengan istilah "Cuping Therapeutic Method". Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.
Kata "Hijamah" berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti pekerjaan
membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Al Hajjam
sama dengan Al Mashshah, yaitu tukang menghisap atau tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam
atau Al Mihjamah merupakan alat untuk bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung darah
yang dikeluarkan dari kulit.
Kata al hijmu berarti pekerjaan al hajjam, tukang bekam. Al Hijmu berarti mengisap atau
menyedot. Al Hajjam sama dengan al mashshash, tukang mengisap, tukang bekam. Al Mihjam atau
al mihjamah merupakan gelas yang digunakan untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit
pasien, atau gelas untuk menghimpun darah hijamah.
Kesimpulan definisi hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang mengisap darah dan
mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas mihjamah, yang
menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit
dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.
Hijamah berbeda dengan qath’ul-irqi (memotong urat). Qath’ul-irqi adalah memasukkan
jarum suntik untuk mengambil darah dari urat nadi seperti halnya aksi menyumbang darah, yang
disebut al fashdu.
Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam hanya boleh
dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi bekam yang
sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh.
Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan,
sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser.
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 11
Hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW mengarahkan
pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan penyakit. Beliau memuji
orang yang berbekam, "Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan
penglihatan."
Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan dalam satu
tahun untuk berpuasa (pada bulan Ramadhan) sebagai salah satu jalan untuk menyucikan rohani.
Dan berbekam merupakan salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani

JENIS BEKAM
1. Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan
memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering baik bagi orang yang
tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah
kehitam-hitaman selama 3 hari atau akan kelihatan memar selama 1 atau 2 pekan. Insya Allah
sangat baik diolesi minyak habbah sauda’ atau minak zaitun untuk menghilangkan tanda lebam
pada kulit yang selesai dibekam. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan selama 5 –
10 menit.
Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk
meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit
penyebab kenyerian punggung. Bekam kering bermanfaat juga untuk terapi penyakit paru-paru,
radang ginjal, pembengkakan liver/radang selaput jantung, radang urat syaraf, radang sumsum
tulang belakang, nyeri punggung, rematik, masuk angin, wasir, dan lain-lain.
Terdapat dua teknik bekam kering yang dapat dipraktekkan untuk tempat tertentu yaitu bekam
luncur dan bekam tarik.
2. Bekam luncur, caranya dengan meng-kop pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke arah
bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasa digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsi
untuk melancarkan peredaran darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit.
3. Bekam tarik, dilakukan seperti ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa detik kemudian ditarik
dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah.
4. Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita
melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade),
lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah
kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu
dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah
merah pekat dan berbuih. Insya Allah bekasnya (kulit yang lebam) akan hilang 3 hari kemudian
setelah diolesi minyak habbah sauda’ atau minyak zaitun. Dan selama 3 jam setelah dibekam,
kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang
sama adalah 4 minggu.
Bekam basah berkhasiat untuk berbagai penyakit, terutama penyakit yang terkait dengan
terganggunya sistem peredaran darah di tubuh. Kalau bekam kering dapat menyembuhkan
penyakit-penyakit ringan, maka bekam basah dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang
lebih berat, akut, kronis ataupun yang degeneratif, seperti darah tinggi, kanker, asam urat,
diabetes mellitus (kencing manis), kolesterol, dan osteoporosis.
MENGAPA HARUS BERHIJAMAH?
Teknik pengobatan hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/racun) yang
berbahaya dari dalam tubuh melalui bawah permukaan kulit. Toksid/toksin adalah endapan
racun/zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Darah kotor adalah darah yang mengandung
toksid/racun, atau darah statis yang menyumbat peredaran darah sehingga sistem peredaran darah
tidak dapat berjalan lancar. Kondisi ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik fisik
maupun mental. Akibatnya akan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa
kurang sehat, cepat bosan, dan mudah naik pitam. Ditambah lagi dengan angin yang sulit
dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh akan mudah kena penyakit mulai dari yang akut
seperti influenza sampai dengan penyakit degeneratif semacam stroke, darah tinggi, kanker, kencing
manis, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.
Toksid dalam tubuh manusia dapat berasal dari:
1. pencemaran udara
2. makan siap saji (fast food) karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh seperti
pengawet, pewarna, essense, penyedap rasa, dan sebagainya
3. hasil pertanian seperti pestisida (insektisida, fungisida, herbisida)
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 12
4. kebiasaan buruk (bad habit) seperti merokok, makan tidak teratur/bersih, makan tidak seimbang,
terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dan lain-lain
5. Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam
tubuh.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan darah statis, yaitu:
1. Darah statis yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu di dalam rahim dan sewaktu dilahirkan.
2. Darah statis yang bersumber dari trauma penderitaan fisik, seperti kecelakaan, terseleo,
berkelahi, kena cubit, kena tendang, kena rotan, dan sebagainya.
3. Darah statis akibat perbuatan sendiri, seperti mengangkat beban berat, penggunaan pakaian
ketat, ikat kepala yang berkepanjangan.
4. Darah statis yang bersumbrr dari emosi yang tidak terkawal. Kemarahan, ketakutan, kesedihan,
kesayuan, dan kerisauan menyebabkan pengeluaran adrenalin berlebihan yang dapat
membahayakan metabolisme tubuh.
5. Darah statis yang diakibatkan oleh diet yang tidak seimbang, kegemukan, sering sembelit, dan
pencemaran alam sekitar.
Dengan demikian darah statis harus dikeluarkan dengan cara apapun. Namun sistem
pengobatan allopathy (konvensional) tidak dapat bertindak demikian. Jadi, kita harus mencari
pengobatan yang dapat bertindak mengeluarkan toksid-toksid tersebut secara cepat agar tubuh tidak
lemah dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu caranya adalah dengan berhijamah
(berbekam).
Hijamah/bekam merupakan metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk mengatasi
berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive medicine (metode pencegahan) selain
juga sangat efektif untuk curative medicine (metode penyembuhan).
Hijamah bukanlah pengobatan alternatif. Namun ia merupakan pengobatan berdasarkan
wahyu (sunnah Rasul), maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya, dan
yang menyembuhkannya tetap adalah Allah SWT.


KEADAAN KETIKA MELAKUKAN BEKAM DAN TITIK-TITIK BEKAMNYA
1. Dari Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang
ihram." (HR. Bukhari)
2. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah
berihram karena rasa sakit yang beliau rasakan di kepalanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah, karya
al-A’zhami (IV/187))
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 14
3. Dari Anas RA, berkata: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah berihram di
bagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang ada padanya.” (Shahih Ibnu Khuzaimah,
karya al-A’zhami (IV/187))
4. Dari Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika beliau sedang
puasa." (HR. Bukhari)
5. Dari Abdullah bin Buhainah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW berbekam di bagian tengah
kepalanya sedang beliau tengah berihram karena pusing yang beliau rasakan.” (HR. Bukhari)
6. Dari Ibnu Umar RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam di kepalanya dan
menyebutnya dengan Ummu Mughits.” (Kitab al-Fawaaid, dinilai hasan oleh al-Albani)
7. Dari seseorang, dia bercerita, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak batal puasa orang yang
muntah atau orang yang bermimpi (basah) dan tidak juga orang yang berbekam’.” (HR. Abu
Dawud, Ibnu Khuzaimah, sanad hasan oleh al-Albani)
8. Dari Jabir RA, dia bercerita: “Sesungguhnya Nabi SAW jatuh dari kuda beliau dan menimpa
batang pohon, sehingga kaki beliau patah. Waki’ RA berkata: ’Sesungguhnya Nabi SAW
berbekam di bagian kaki yang terkilir’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya al-Albani )
9. Dari Jabir RA: “Nabi SAW pernah berbekam karena kakinya tersandung/terkilir.” (Shahih Ibnu
Khuzaimah)
10. Dari Anas bin Malik RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih (vena
jugularis/jugular vein) dan punggung bagian atas.” (HR. Abu Dawus, dishahihkan oleh al-
Albani)
11. Dari Abu Kabsyah al-‘Anmari RA: “Rasulullah SAW pernah dibekam bagian tengah kepalanya
dan diantara kedua pundaknya. Dan Beliau bersabda: ‘Barangsiapa mengalirkan darah ini, maka
tidak akan mudharat baginya untuk mengobati sesuatu dengan sesuatu’.” (Shahih Sunan Abu
Dawud (no. 3268), lihat juga kitab Jaami’ul Ushuul (VII/541))
12. Disebutkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’:
“Kalian harus berbekam di jauzatil qamahduwah, karena sesungguhnya ia dapat
menyembuhkan dari 5 penyakit.” Beliau menyebutkan diantaranya adalah kusta.

TANGGAL PELAKSANAAN BEKAM
1. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19
dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan
Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani)
2. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya sebaik-baik bekam
yang kalian lakukan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi,
Syaikh al-Albani (II/204))
3. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “ Rasulullah SAW biasa berbekam di bagian urat merih
(jugular vein) dan punggung. Beliau biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR,
Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih)
4. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan
ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.” (Kitab
Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))

HARI PELAKSANAAN BEKAM
1. Dari Abu Hurairah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa berbekam pada
hari Rabu atau hari Sabtu, lalu tertimpa wadhah (cahaya dan warna putih, lepra), maka
hendaklah dia tidak menyalahkan, melainkan dirinya sendiri’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an
Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
2. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berbekam dilakukan dalam keadaan perut
kosong adalah yang paling ideal, dimana ia akan menambah kecerdasan otak dan menambah
ketajaman menghafal. Ia akan menambah seorang penghafal lebih mudah menghafal. Oleh
karena itu, barangsiapa hendak berbekam, maka sebaiknya dia melakukannya pada hari Kamis
dengan menyebut nama Allah SWT. Hindarilah berbekam pada hari Jumat dan hari Sabtu serta
hari Ahad. Berbekamlah pada hari Senin dan Selasa. Hindarilah berbekam pada hari Rabu,
karena Rabu merupakan hari dimana nabi Ayyub tertimpa malapetaka. Tidaklah timbul penyakit
kusta dan lepra, kecuali pada hari Rabu atau malam hari Rabu.” (Shahih Sunan Ibnu Majah,
II/261, karya Imam al-Albani)
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 15
Catatan
Al-Khallal berkata: “Aku diberitahu Ishmah bin Isham, dia berkata: Aku diberitahu Hambal, dia
berkat: ‘Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan bekam kapan pun ketika darah tidak
normal dan kapan pun waktunya’.”
Dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan bahwa Nabi SAW biasa melakukan bekam ketika
sakit, tanpa harus melihat kapan waktunya, tanpa harus menunggu hingga tiba waktu tertentu.
Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan para ulama itu merupakan waktu yang
paling baik dan paling tepat untuk melakukan bekam, karena pada saat itulah darah sedang tidak
normal, maka waktu datangnya sakit merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena saat
itulah darah sedang tidak normal.

HALALNYA UPAH BAGI PEMBEKAM (HAJJAM)
1. Dari Ibnu Abbas RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih dan di bagian
antara kedua pundak yang merupakan pangkal punggung. Lalu beliau memberikan upah kepada
pembekam. Seandainya upah bekam itu haram, pastilah Beliau SAW tidak memberinya.” (Kitab
Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
2. Dari Rafi’ bin Khadij RA, Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang didapatkan oleh seorang
pembekam, maka sebaiknya upah itu diberikan rangsum makanan untuk binatang ternak.” (HR.
Ahmad, ath-Thabrani, Abu Dawud, at-Tirmidzi)
3. Dari Ibnu Umar RA: “Bahwa Nabi SAW pernah mengundang seorang tukang bekam lalu dia
membekam beliau SAW. Setelah selesai, beliau SAW bertanya kepadanya: ‘Berapa pajakmu?’
Dia menjawab: ‘Tiga sha’.’ Lalu beliau SAW membatalkan satu sha’ dari pajaknya, kemudian
beliau memberikan upahnya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan
ikhtishar oleh Imam al-Albani)
4. Dari Ali RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam dan menyuruhku untuk memberi tukang
pembekam upahnya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar
oleh Imam al-Albani)
5. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW melarang mencari rizqi melalui
tukang bekam.” (HR. Ibnu Majah)
6. Dari Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW pernah berbekam, beliau dibekam
oleh Abu Thayyibah RA. Lalu beliau menyuruh seseorang untuk memberikan dua sha’ bahan
makanan kepadanya. Beliau memberitahu keluarganya, lalu mereka menghapuskan pajaknya.”
(Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtisar oleh Imam al-Albani)
Catatan
Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunan-nya dari ‘Ikrimah RA: “Ibnu Abbas RA memiliki tiga orang
budak yang ahli bekam. Dua orang diantaranya dikaryakan untuk sumber penghasilan dirinya dan
keluarganya, sedangkan yang satu orang lagi khusus membekam dirinya dan keluarganya.” (Ath-
Thibb, 1978, hasan ghorib)
PROSEDUR MELAKUKAN PEMBEKAMAN


1. PERSIAPAN
A. MENYIAPKAN ALAT, SARANA DAN RUANGAN
1) Alat yang dipersiapkan: set kop/tabung penghisap, skapel, jarum, lancet pen, pisau bedah,
duk kain, sarung tangan, masker, mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi
2) Bahan yang disiapkan: kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol, spiritus,
minyak zaitun, minyak habbatussauda, al qusthul hindi, minyak urut hangat (misal
gandapura), minuman hangat, baik kalau disediakan madu dan susu.
3) Mensterilkan alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit, dengan cara: merebus
tabung kop paling sedikit selama 30 menit setelah air mendidih terus menerus (karet dilepas
dulu). Sarung tangan, karet dan duk kain disterilkan dengan tablet formalin.
4) Jarum, pinset, pisau, silet, hanya boleh sekali pakai saja. Selesai satu pasien, langsung buang
5) Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap

B. MENYIAPKAN PASIEN
1) Pasien dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dll
2) Pasien disiapkan mentalnya agar tidak gelisah dan takut, bimbinglah berdoa dan berwudlu
3) Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1 - 2 gelas
4) Pasien dipersiapkan makanan, minuman, kebersihan tubuh dan kebersihan tempat yang akan
dibekam

C. MENYIAPKAN DIRI SENDIRI (JURU BEKAM)
1) Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah berwudlu dan berdoa
2) Juru bekam telah menguasai ilmu bekam (professional)
3) Juru bekam sudah sering dibekam dan membekam
4) Juru bekam meningkatkan iman dan taqwa
2. IDENTIFIKASI PASIEN
A. Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status
B. Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga
3. MEWAWANCARAI PASIEN
A. Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit
B. Keluhan dari masing-masing organ tubuh
4. MEMERIKSA FISIK PASIEN
A. Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris, telapak tangan, dll
B. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari masing-masing organ
C. Perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain
D. Pengetukan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
A. Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dll
B. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dll
6. PENYIMPULAN DAN PENENTUAN DIAGNOSA PENYAKIT
A. Menentukan jenis keluhan
B. Menentukan jenis penyakit
C. Menentukan letak penyakit
D. Menentukan penyebab penyakit
E. Menentukan jenis pengobatan
7. MENENTUKAN DAERAH DAN TITIK YANG DIBEKAM
A. Titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan
B. Titik lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan
C. Titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 17
D. Titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan
E. Titik-titik istimewa
F. Titik-titik khusus
8. MELAKUKAN PEMBEKAMAN
A. Bekam tanpa mengeluarkan darah (hijamah jaffah = bekam kering)
B. Bekam dengan mengeluarkan darah (hijamah damamiyah = bekam basah)
9. MEMBERIKAN TERAPI LAIN
A. Memberikan terapi tindakan, operasi dll
B. Memberikan "food suplement" obat-obatan dan bahan berkhasiat
C. Memberikan nasehat, tausiyah dan doa.

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PROSES PEMBEKAMAN
1. Bekam tidak dianjurkan terhadap:
a) Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar
ahli.
b) Pasien yang fisiknya sangat lemah
c) Penderita infeksi kulit yang merata
d) Orang tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, karena lemahnya fisik mereka
e) Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) (bekam basah)
f) Penderita penyakit kanker darah
g) Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan
h) Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan emosi
i) Penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah. Adapun bila kondisi sudah
tidak parah atau penyakit tersebut merupakan penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk
diobati dengan bekam
j) Pengidap penyakit kuning karena hepatitis
k) Pasien yang melakukan cuci darah
l) Pasien yang mengalami kelainan klep jantng, kecuali di bawah pengawasan dokter dan
orang yang benar-benar ahli bekam
m) Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderta flu dan
semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan
n) Wanita hamil pada 3 bulan pertama
o) Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dan sebagainya, kecuali juru
bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.
p) Pada orang yang baru pertama kali melakukannya, kecuali setelah dilakukan persiapan
mental baginya. Yang paling baik adalah hendaknya ia melihat orang lain yang berbekam di
hadapannya. Selain itu, ia perlu mendengar tentang keutamaan-keutamaan dan manfaat
bekam
q) Pasien yang masih mengkonsumsi obat pelancar darah, kecuali dengan sangat hati-hati.
Demikian pula terhadap orang yang kelelahan, sehingga ia beristirahat
r) Pasien penyakit jantung, tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang menggunakan
peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.
s) Terhadap orang yang baru memberikan donor darah kecuali setelah berlalu beberapa hari,
tergantung kondisi kesehatannya. Demikian pula terhadap penderita vertigo, sampai keadaan
dirinya rileks.
t) Pengguna obat-obat perangsang tidak dianjurkan untuk dibekam, kecuali setelah
meninggalkannya. Penderita ketakutan juga sebaiknya menunggu sampai kondisi
kejiwaannya tenang.
2. Seyogyanya dihindari pembekaman langsung sesudah mandi
3. Seyogyanya dihindari pembekaman setelah pasien mengalami muntah
4. Dianjurkan tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau minuman
yang memulihkan kebugaran
5. Pada penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam
dipasang pada daerah yang sakit, melainkan di sekitarnya.
6. Varises yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan kiri varises secara hati-hati
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 18
7. Pembekaman terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara sangat
hati-hati
8. Penderita penyakit perdarahan atau diabetes (kencing manis) jika dilakukan pembekaman, maka
tidak dengan sayatan, melainkan dengan tusukan ringan dengan jarum akupuntur
9. Untuk penderita tekanan darah rendah hendaklah daerah punggung bagian bawah tidak
dibekam. Pembekaman hendaknya juga dilakukan satu demi satu, jangan dilakukan
pembekaman sekaligus di dua tempat atau lebih secara bersamaan
10. Untuk penderita anemia, pembekaman dilakukan satu demi satu, sesuai dengan kesiapan kondisi
tubuhnya. Jika pasien mengalami pingsan, maka gelas bekam harus segera dicabut dan pasien
diberi minuman yang mengandung gula (air manis).
11. Jangan melakukan bekam kecuali setelah bertanya kepada pasien, apakah aliran darahnya deras,
apakah ia mengidap diabetes, penyakit-penyakit hati (hepatitis), kanker, urat yang robek, dan
ada cairan di lututnya.
12. Bekam terhadap wanita harus dilakukan oleh sesama wanita atau laki-laki yang menjadi
mahramnya
13. Tidak boleh dilakukan bekam di atas simpul otot, tapi bisa dilakukan penyedotan dengan gelas,
tanpa penyayatan (bekam kering)
14. Bagi orang tua dan anak-anak, hanya dilakukan penyedotan ringan
15. Tidak dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar
16. Dianjurkan mandi air hangat dan melakukan pemijatan setelah berbekam
17. Ditegaskan pada pasien agar sehari sebelum dan sesudah bekam tidak berhubungan badan
(bersetubuh) dengan istrinya untuk menghindari lemah badan.
18. Jika pasien pingsan lantaran bekam, hendaknya dibaringkan dan diolesi minyak jinten hitam
(habbatussauda) pada bagian tengkuknya dan dipijati perlahan hingga sadar. Juru bekam tidak
perlu kuatir, sebab hal itu sudah biasa terjadikarena kondisi fisik pasien yang kurang fit. Juru
bekam hendaknya menenangkan pasien ketika telah sadar dan bekam bisa dilanjutkan lain
waktu ketika keadaan pasien sudah normal.
19. Dapat juga untuk pasien yang pingsan hendaknya dibaringkan di atas lantai yang tidak dingin
dengan posisi terlentang, kemudian angkat kaki setinggi mungkin atau telungkup dan angkat
kaki dan tekuk berulang kali.
CARA MEMBEKAM
1. Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat pemantiknya, dalam keadaan steril yang
sebelumnya dapat direndam dalam alkohol kemudian dikeringkan dan dibersihkan dengan
tissue/kapas.
2. Bersihkan daerah akhda' dengan kapas/kain kassa yang telah diberi betadine. Juru bekam dan
pasien dalam keadaan suci dari hadas dengan wudlu. Juru bekam dapat membaca/berdoa (sir
atau jahr) dengan bacaan ruqyah untuk orang sakit yang dicontohkan Nabi SAW. dan ingatkan
pasien untuk selalu berdzikir dengan membaca minimal: "Allahu huwa asysyifa" atau "Allahu
Huwasysyafi'" (Allah Yang Maha Menyembuhkan), selama proses pembekaman supaya yaqin
bahwa hanya Allah SWT. yang dapat menyembuhkan penyakit. Juru bekam juga harus selalu
membaca dzikir ini.
3. Letakkan alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
4. Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau lemah, kemudian geserkan gelas bekam ke
seluruh tubuh bagian punggung, tanpa melepas penyedotnya. Jika terlalu lemah sedotannya
maka gelas bekam akan lepas, sedot lagi secukupnya. Cara ini disebut "Bekam Luncur", untuk
mendapatkan kelenturan kulit dan daging sebelum bekam kering, serta memberikan efek
nyaman pada pasien.
5. Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang akan dibekam, seperti halnya pijat
refleksi. Pijat ini akan memberikan kelenturan kulit dan daging juga dan memberikan rasa
nyaman.
6. Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
7. Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas menempel kokoh berada di daerah
akhda', kemudian tunggu 5-7 menit.
8. Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat masuk, sehingga gelas bekam mudah
diambil.
9. Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/tusukkan ke daerah akhda' secukupnya (jangan
terlalu dalam dan banyak sayatan) dan arah sayatan harus searah dematom kulit (jangan
berlawanan karena bisa terputus syaraf dan pembuluh darahnya)
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 19
10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat semula, lalu kita kokang secukupnya sambil
mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai darah kotor (rusak) keluar 5-7 menit. Gelas
mulai kelihatan terisi darah kotor akibat adanya tekanan udara dalam gelas tersebut. Perhatikan
betul bagi penderita diabetes agar waktu bekam tidak terlalu lama untuk menghindari
terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan luka.
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu perlahan buka penutup udara
bagian atas gelas dan segera buka, ditekan lalu arahkan agar darah masuk semua ke dalam gelas
bekam dengan tangan kanan. Tahan tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis dan
bersihkan ke seluruh daerah akhda' dengan tissue tersebut sampai bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue. Semakin parah penyakit
seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang ada di gelas. Bersihkan gelas sampai
jernih kembali.
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal 5 kali. Setelah selesai,
gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan betadine, lalu oleskan
minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi, lalu tutup dengan kapas/tissue agar minyak tidak
mengenai pakaian dan dagu.
15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka sayatan akan tertutup kembali/normal
seperti semula.

TEMPAT/TITIK BEKAM
1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada bagian yang
akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala
menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran
darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit kepala,
wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah,
melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling bawah),
bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala,
bintik-bintik di wajah, jerawat.
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai
macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di pundak yang tegang
ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan
penyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan
dan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan
wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat,
kaku, dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.
Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:
1. AL AKHDA'AIN :
a) Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar vena jugularis interna dan di
sekitar otot sternocleidomastoideus.
b) Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan besar.
c) Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher, nyeri tenggorokan, flu, pipi
bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit
kerongkongan .
2. ILTIWA'
a) Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis), antara malleolus medialis
dengan tulang tumit (calcaneus)
b) Merupakan pusat penjalaran organ ginjal
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 20
c) Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid, insomnia, ejakulasi dini, asam
urat, ginjal, bronkietasis, nyeri punggung, gangguan kencing dll.
3. AL KAHIL
a) Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus spinosus vertebrae VII), antara
bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.
b) Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung empedu, lambung, usus halus, usus
besar, kandung kemih dan tripemanas.
c) Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk, flu, asma, kaku punggung dll.
d) Anas bin Malik berkata: " Rasulullah SAW. pernah dibekam di al akhda'ain dan al kahil" (HR.
At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan Ahmad).
4. HAMMAH ('Alaa Ro'sun)
a) Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun (osparetale) bagian depan,
yaitu terletak di titik pertemuan antara batas rambut bagian belakang dengan batas rambut
bagian depan.
b) Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania, gangguan pengkihatan,
menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.
5. YAFUKH
a) Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang, yaitu antara tulang ubun-ubun
(os parietale) dan tulang dahi (os frontale).
b) Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan darahnya, karena umumnya
pertemuan antara kedua tulang tersebut belum menutup sempurna.
c) Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, rinorhea,
kejang dll.
6. AL KATIFAIN
Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak dan penyakit leher. (Nabi SAW
melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi makanan lengan daging kambing yang dibubuhu
racun oleh yorang Yahudi.
7. 'ALA WARIK
Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW pernah
melakukan bekam pada pinggulnya karena penyakit pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An-
Nasai, Ibnu Majah).
8. QAMAHDUAH
a) Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang
b) Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah adalah bagian kepala yang
menempel di tanah.
c) Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli, kaku lidah, schizophrenia,
epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.
9. PELIPIS DAN DAGU
Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit gigi dan sakit pada bagian
wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk. (Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah
melakukan bekam sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya.
10. BAGIAN PUNGGUNG KAKI
Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua paha, betis, serta tulang
kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan
laki-laki) dan asam urat.
11. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT
Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang ada di paha, menyembuhkan
kaki yang sering nyeri, mengobati wasir, mengobati penyakit kaki bengkak (elephantiasis),
menghilangkan gatal-gatal pada bagian punggung.
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 21
12. 'ALA DZOHRIL QODAMI
Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut. Berguna untuk menghilangkan keletihan
pada bagian kaki.
13. UMU MUGITS
a) Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang. Tepatnya di tulang ubun-ubun, di
2/3 bagian depan.
b) Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut bagian depan dibagi menjadi
12 bagian, maka umu mugits terletak di 7 bagian dari garis batas rambut bagian belakang dan 5
bagian dari garis batas rambut bagian depan.
c) Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat sensorik dan motorik, yang
menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat tubuh.


TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM
Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana saja, namun harus diingat ada bagianbagian
tubuh yang apabila dibekam menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu harus diperhatikan
tempat-tempat bahaya tersebut.
Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang banyak simpul limpa (lymphatic
system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area tubuh yang berdekatan dengan pembuluh besar,
lokasi palpitasi, dan bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka, dan
sebagainya.
Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa buangan metabolisme, bakteri jahat,
sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak terpakai lainnya dari jaringan dalam tubuh ke dalam nodus
limpa dimana dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti sel B, sel T, dan magrofag. Sistem limpa
daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah limpa yang memproduksi cairan
lympatic untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh, antara lain dada, leher bagian depan, ketiak,
lengan depan bagian atas, pangkal paha, bagian persendiaan, tonsil tenggorokan, dan ulu hati.
Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:
1. Inveksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan keluar terlalu banyak. Karena dengan
torehan yang tipis pada epidermis saja, darah bisa keluar banyak yang dapat mengakibatkan
anemia.
2. Patella atau tempurung lutut
3. Tepat di sendi-sendi tulang
4. Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas bekam mengenai varises.
Jika pembuluh darah vena yang mengalami varises itu pecah, maka dapat mengancam nyawa
pasien
5. Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises
6. Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas torakal serta bagian bawah
lumbar
7. Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy
8. Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara, mata, telinga
9. Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru
10. Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi
11. Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat dihijamah dari arah belakang
atau punggung
12. Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti pergelangan lengan tangan
dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehati-hatian, karena toh sayatan dilakukan amat tipis di
epidermis
13. Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam
Materi Pelatihan Bekam Singkat oleh Drs. Kasmui, M.Si - 22

WAKTU KHUSUS BEKAM
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Waktu yang paling
baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan
qamariyah)”.
Secara alamiah pada tanggal tersebut cairan-cairan dalam tubuh bergolak dan mencapai
puncak penambahannya. Jika di awal bulan darah belum bergejolak sedangkan di akhir bulan darah
sudah mulai berkurang.
Pemilihan waktu hijamah adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan
penjagaan diri terhadap penyakit. adapun untuk kasus tertentu misalnya sakitnya tidak tepat/ jauh
pada tanggal tersebut bisa dibekam pada waktu sakit karena saat itu darah dalam keadaan tidak
normal.
Dari Anas RA, berkata Rasulullah SAW biasa berbekam pada akhda'ain dan tengkuk. Beliau
berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 bulan hijrah (HR. Tirmidzi:51/Hasan). Rasulullah SAW
bersabda: "Barangsiapa berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21, maka itu akan menyembuhkan
semua penyakit" (HR. Abu Dawud, (3861), hasan). Ibnul Qoyyim berkata: " Semua hadits ini sesuai
dengan kesepakatan para tabib bahwa berbekam pada paruh kedua suatu bulan hingga pekan ketiga
dari setiap bulan, lebih bermanfaat daripada berbekam pada awal bulan maupun akhir bulan.
Namun, bila karena suatu kebutuhan pengobatan dengan cara ini digunakan, kapan saja itu
dilakukan, maka tetap bermanfaat, meski di awal bulan atau akhir bulan."

Comments :

0 komentar to “PENGERTIAN BEKAM (AL HIJAMAH)”

 

Copyright © 2009 by Perguruan Tinggi Da`wah Islam Powered By PTDI